Keraton Kasepuhan, Gelar Siraman Panjang Jimat 2023

Kota Cirebon – Jelang puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Kasepuhan, Cirebon, tetap menyelenggarakan sejumlah tradisi. Salah satunya yaitu tradisi siraman panjang jimat dan tradisi buka bekasem.Tradisi siraman panjang jimat merupakan tradisi mencuci piring wali yang usianya sudah sangat tua.

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Goemelar Soeryadiningrat menggelar Siraman Panjang terhadap peninggalan Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati dilaksanakan di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Patih Sepuh Goemelar Soeryadiningrat mengatakan, sebagai salah satu profesi Maulid Nabi Muhammad. Tradisi Siraman Panjang dilaksanakan setiap tanggal 5 Mulud.

Kami melaksanakan tradisi Siraman Panjang yakni rangkaian acara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Patih Sepuh Goemelar kepada awak media, Jumat (22/9/23).

Menurut Goemelar, benda yang dicuci atau disiram adalah peninggalan piring dari Gusti Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati dan nantinya akan diarak pada saat puncak Panjang Jimat atau yang biasa disebut Pelal Muludan. Piring peninggalan Sunan Gunung Jati tersebut sudah berusia 6 abad dan hanya dikeluarkan saat prosesi Muludan.

“Panjang Jimat itu berarti diperingati sepanjang masa, jimat itu siji kang diemat yaitu 2 kalimat Syahadat. Sebetulnya mencuci itu adalah tindakan simbolis,” ungkapnya.

Selain itu, Patih Sepuh Goemelar mengenai warga yang berebut air bekas mencuci piring peninggalan Sunan Gunung Jati. Sebab, warga mempercayai bahwa air bekas mencuci piring berusia hampir 6 abad tersebut memiliki berkah. Mengingat sepanjang prosesi dilakukan, para Abdi Dalem membacakan sholawat.

“Tindakan mencuci atau rangkaian Siraman Panjang adalah sebuah simbolisasi dari mensucikan diri. Di dalam tubuh manusia ada 70 persen air. Dan perlu disucikan tidak hanya secara lahir, tetapi juga batin. Itu makna sesungguhnya,” tuturnya.

Menurut Patih Sepuh Goemelar, kenapa masyarakat mengambil airnya, karena masyarakat percaya dan ingin mendapatkan keberkahan dari Allah SWT melalui peninggalan Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati.

“Sebelum tradisi Siraman Panjang, khususnya hadoroh kepada Kanjeng Nabi,” ujarnya.

Kegiatan kali ini, kata Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon Goemelar Soeryadiningrat, karena kita memperingati hari lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad.(JS).

Komentar