CIREBON – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon melakukan kunjungan ke Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sudotsu Masa Depan yang terletak di Ruko Orange Blossom Nomor 16 Komplek CSB Mall, Kamis (13/6/2024).
Sub Koordinator Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Disnaker Kota Cirebon, Muhamad Yani mengatakan, pihaknya mengunjungi LPK Sudotsu Masa Depan untuk memberikan motivasi kepada peserta didiknya yang memang sedang belajar Bahasa Jepang di sini.
“Kami pun ingin tahu secara langsung, kami juga mengecek warga mana saja. Sehingga, ini sebagai kontrol kami juga Disnaker. Ini (Sudotsu) benar adanya berjalan LPK sudah ada siswa siswinya,” kata Yani sapaan akrabnya.
Setelah pihaknya melihat langsung aktivitas LPK Sudotsu sudah aktif ada kegiatan belajar mengajar. Hal itu sudah masuk kategori baik.
“Mudah-mudahan ke depan, sarana dan prasarana bisa ditingkatkan kembali, ini alhamdulillah siswanya 70 persen warga Kota Cirebon,” ujarnya.
Yani berharap, LPK yang ada di Kota Cirebon, baik yang di bidang bahasa maupun teknik pelatihan dan keterampilan diharapkan bisa terus meningkatkan kualitas instrukturnya, gurunya. Sehingga, kepercayaan dari masyarakat akan lebih baik lagi.
“Skill dan pelatihan bahas itu memang sangat penting, untuk bisa diterima bekerja di luar negeri, bisa juga untuk berwirausaha,” ucapnya.
CEO LPK Sudotsu Masa Depan Cirebon, Putra Riezky Medyandra mengatakan kehadiran Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon ke LPK Sudotsu Masa Depan ini bertujuan untuk memberikan motivasi, arahan, dan semangat kepada peserta didik.
Selain itu, lanjut Putra, kehadiran tim Disnaker Kota Cirebon juga untuk menginformasikan kepada peserta didik dan juga masyarakat luas, bahwa LPK Sudotsu Masa Depan merupakan lembaga pelatihan kerja yang berizin dan terverfikasi oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon.
“Hal ini untuk meyakinkan bahwa program di LPK Sudotsu Masa Depan dipantau oleh Disnaker Kota Cirebon. Selain itu, hadirnya Disnaker Kota Cirebon ke LPK Sudotsu Masa Depan ini sebagai penyambung lidah,” ujar Putra.
“Karena, untuk peserta yang ingin bekerja di Jepang itu harus melewati proses pelatihan bahasa terlebih dahulu. Setelah itu, akan ada penempatan dengan lembaga yang memiliki izin dari Kementerian Ketenagakerjaan, agar tidak menyalahi undang-undang,” sambungnya.
Melalui kegiatan pengarahan tersebut, Putra berharap peserta didik LPK Sudotsu Masa Depan bisa lebih termotivasi dan yakin, bahwa LPK Sudotsu Masa Depan merupakan LPK yang bukan di luar pengawasan dan izin dari Disnaker Kota Cirebon.
“Setelah diberikan pengarahan ini, peserta didik juga akan dibekali lebih dalam terkait pembelajaran bahasa Jepang, untuk mempersiapkan mereka di dunia pekerjaan,” katanya.
Tahun ini, kata Putra, sudah ada 10 orang yang mengikuti kelas baru di LPK Sudotsu Masa Depan. Peserta Didik tersebut sudah dimulai sejak tanggal 20 Mei 2024.
“Tetapi, kita juga akan buka kelas kembali di bulan Juli 2024 mendatang. Untuk masa belajar, kita targetkan selama 4-6 bulan, karena kita memfokuskan untuk belajar bahasa Jepang. Setelah itu, mereka akan menunggu jadwal tes bahasa Jepang untuk mendapatkan sertifikat bahasa,” jelasnya.
“Sertifikasi bahasa itu, merupakan salah satu syarat jika peserta ingin bekerja di Jepang secara resmi,” imbuhnya.
Sementara itu, Prabu Diaz seorang pemerhati kebijakan publik yang juga Advisor PT. Dharma Elektrindo Mfg mengaku bangga ada LPK di kota Cirebon yg bisa langsung menembus ke sumber lapangan kerja di Jepang sehingga berhasil mendapatkan Kuota 200 Tenaga kesehatan yg pastinya menjadi peluang bagi lulusan kesehatan baik tingkat SMK maupun Perguruan tinggi.
” LPK Suditsu Masa Depan skrg menjadi peluang sumber lapangan pekerjaan yg berminat magang di Jepang. Ini perlu kita support dan Pemerintah harus medukung dan memberi ruang kepada LPK ini, sebab selain sukses membuka peluang lapangan pekerjaan di Jepang, juga bisa dijadikan LPK Percontohan yang setidaknya tueut mencegah maraknya perdsgangan manusia ke luar negeri yg berkedok PJTKI. Kita swmua harus backup lembaga pendidikan swasta ini. (Hasan/ dialogindonesia.com)
Komentar