Nasi memiliki glikemik indeks yang tinggi dan lebih cepat diubah menjadi glukosa atau gula darah. Karena itu di dalam diet kenyang ala presenter Dewi Hughes, dirinya mengganti konsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat dengan jenis lainnya, salah satunya nasi jagung.
Selain itu, Hughes menambah porsi sayur dan buah lebih banyak. Buah dan sayuran yang digunakan juga buah dan sayuran lokal, bukan impor.
“Nasi jagung, mempunyai kadar serat yang lebih tinggi di banding nasi dari beras. Sehingga lebih baik untuk orang yang sedang berdiet,” tegas Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Diah M. Utari kepada JawaPos.com, Minggu (21/5).
Diah menambahkan nasi jagung juga memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Untuk diet, karena nasi termasuk makanan tinggi kalori dan tinggi indeks glikemik, maka jumlah yang dikonsumsi harus dibatasi.
“Sayur dan buah, relatif rendah kalori dan sifatnya bulky atau memberikan volume yang besar sehingga baik untuk yang berdiet,” ungkap Diah.
Hughes juga menghindari menu sayur, dengan penggunaan penyedap rasa, gula dan garam secara berlebihan. Sebab penyedap rasa dan garam termasuk tinggi natrium.
“Ya, setuju. Kandungan natrium di dalamnya jika dikonsumsi berlebihan berisiko mengalami hipertensi. Gula juga diminimalkan karena termasuk karbohidrat sederhana yang jika konsumsi berlebihan berisiko diabetes,” papar Diah.
Diah menegaskan diet pada seseorang sifatnya individual. Misalnya orang dengan berat badan 90 kilogram, maka pola dietnya harus berbeda dengan orang berat badan 60 kilogram. Untuk kasus Hughes, menghindari nasi pada saat siang dan malam masih bisa ditolerir, karena simpanan lemak dan protein tubuhnya masih tergolong tinggi.
“Namun pada batas tertentu, ketika berat badan sudah ideal, maka diet tetap harus mengacu pada prinsip gizi seimbang, yang terdiri dari sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral,” tegas Diah. (fjr)