Kehamilan anak pertama tentunya adalah momen yang paling dinantikan setiap calon ayah dan ibu. Namun apa jadinya ketika kehamilan anak pertama itu justru ternyata malah menyakiti sang ibu yang tengah mengandungnya?
Itu yang terjadi pada Summer Bostock dari Queensland, Australia. Wanita berusia 29 tahun itu diketahui mengalami sebuah kondisi bernama pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy atau PUPPP.
Juga dikenal dengan istilah polymorphic eruption of pregnancy (PEP), kejadian yang terjadi pada tahun 2011 itu, menyebabkan ruam kronis disekitar perut. Menurut jurnal American Family Physician, kondisi ini bisa terjadi pada satu dari 160 kehamilan.
Yang menyebalkan dari kondisi ini adalah sang ibu akan merasakan sensasi gatal yang luar biasa, namun untungnya kondisi ini tidak membahayakan baik ibu maupun sang bayi.
Photo source: MailOnline | Image Credit: PA Real Life
“Rasanya gatal bukan main. Rasanya sangat menderita. Saya bahkan tidak bisa mandi. Rasanya ingin muntah, rasa gatalnya sangat intens dan di malam harinya saya gak bisa tidur, saya hanya bisa merangkul tangan suami semalaman,” kata Summer seperti dilansir MailOnline (10/5/2017).
Kondisi ini diketahui langsung membaik usai proses kelahiran pada kehamilan minggu ke-37. “Jadi ternyata saya ini alergi dengan anak pertama saya,” ungkapnya menambahkan bahwa Kasus PUPPP ini merupakan yang pertama dan terakhir baginya.
Photo source: MailOnline | Image Credit: PA Real Life
Pengalaman mengerikan, menurutnya, tidak lagi terulang pada kehamilan anak kedua dan ketiganya. “Namun setiap melihat ada strechmark, saya langsung panik,” kenangnya sambil tertawa.(ruf)