Kesepian Ternyata Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan Loh

Ragam58 Dilihat

Manusia adalah makhluk sosial, itu adalah fakta yang tidak terbantahkan. Setiap orang punya kebutuhan untuk berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain.

Apabila kebutuhan itu tidak dipenuhi, maka orang tersebut rentan merasa kesepian. Meski tampaknya bukan masalah serius, namun ternyata dampak kesepian bagi kesehatan cukup besar.

Di kehidupan sekarang ini, banyak orang merasa kesepian. Rasa kesepian bisa dialami oleh siapa pun. Apakah Anda pernah merasa kesepian?

Atau mungkin Anda sedang merasa kesepian? Ada kalanya kita semua pernah merasa butuh seorang teman untuk mendengarkan, menenangkan dan memahami diri kita.

Sewaktu-waktu kita membutuhkan teman yang peka dengan perasaan kita.

Berikut ini beberapa dampak kesepian terhadap kesehatan Anda, seperti dilansir laman Cheat Sheet, Jumat (12/5).

1. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Orang-orang yang sering mendapati diri mereka tanpa teman/kerabat mungkin lebih rentan terhadap penyakit.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Psychological Science, individu kesepian yang terpapar stres mengalami tingkat protein jenis yang lebih tinggi yang berkontribusi terhadap peradangan dibandingkan orang dewasa yang lebih terlibat secara sosial.

Dalam jangka panjang, peradangan yang meningkat ini bisa mendatangkan malapetaka pada sistem kekebalan tubuh Anda serupa dengan stres kronis.

2. Masalah kesehatan jantung

Mengonsumsi semua ikan berlemak yang ada di dunia ini tidak akan banyak membantu melindungi Anda jika Anda merasa kesepian sepanjang waktu.

Banyak penelitian individual telah meneliti hubungan antara isolasi sosial dan kesehatan jantung.

Tahun 2015 ada 23 makalah melaporkan bahwa kesepian berdampak pada kesehatan jantung.

Dan sejauh mana isolasi sosial memengaruhi kesehatan jantung ini, ternyata cukup mengejutkan.

Peneliti menemukan bahwa mereka yang merasa kesepian adalah 29 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung koroner dan 32 persen lebih mungkin mengalami stroke.

3. Meningkatnya risiko demensia

Menurut Alzheimer’s Association, satu dari tiga orang berusia lanjut meninggal dengan penyakit Alzheimer atau jenis demensia lainnya.

Apakah makanan atau aktivitas fisik tertentu bisa mengurangi risiko? Hal ini masih menjadi perdebatan. Namun faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penyakit ini menjadi jauh lebih jelas.

Periset di Chicago Rush University Medical Center melakukan penelitian yang menunjukkan kemungkinan berkembangnya penyakit Alzheimer adalah dua kali lipat untuk individu yang kesepian.

4. Ketidakaktifan fisik

Satu studi tahun 2009 menemukan bahwa orang dewasa yang kesepian cenderung tidak aktif secara fisik dan berisiko lebih besar untuk beralih dari aktif menjadi tidak aktif.

Karena kurangnya olahraga adalah salah satu kontributor terbesar epidemi obesitas. Mereka yang merasa terisolasi secara sosial mungkin menempatkan diri mereka pada risiko penambahan berat badan yang substansial.

5. Risiko depresi lebih tingg

Mungkin tidak mengherankan jika mendengar kesepian kronis dikaitkan dengan depresi, tapi perlu dicatat betapa kuat kedua hal tersebut terkait.

Pertama-tama, bahkan anak muda pun rentan. Penelitian yang dipublikasikan pada 2010 menemukan remaja yang merasa terisolasi lebih cenderung mengalami gejala depresi, terlepas dari jenis kelaminnya.

Baru-baru ini, sebuah penelitian yang ditampilkan dalam Health Psychology menemukan bahwa individu yang kesepian lebih mungkin mengalami nyeri, depresi, dan kelelahan. (fjr)