Jakarta, liputan.co.id – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Oesman Sapta minta para mahasiswa tidak gampang menyerah dalam mencapai cita-cita. Meski kondisi ekonomi tidak terlalu mendukung, tetapi kalau ada usaha yang keras dan pantang menyerah menurut Oesman, apa pun cita-cita pasti akan tercapai.
Hal tersebut dikatakan Oesman dihadapan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari 200 Perguruan Tinggi Islam se-Indonesia, di Auditorium Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (10/10).
Yang penting lanjut Wakil Ketua MPR RI itu, tidak lupa untuk berbakti kepada orangtua, terutama kepada ibu, karena doa seorang ibu sangat mustajab. Bahkan demikian tingginya derajat seorang ibu, agama Islam memberikan kemuliaan kepada para ibu, tiga kali lebih besar dibanding bapak.
Ikut Hadir pada acara tersebut antara lain anggota MPR dari kelompok DPD RI Abdul Aziz, Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono dan Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Profesor Sirozi MA, serta civitas akademika UIN Raden Fatah Palembang.
OSO sapaan beken Oesman Sapta lantas mencontohkan dirinya yang sudah yatim saat usia 8 tahun. Ia lalu berjualan rokok dipelabuhan untuk membantu ibunya.
“Para buruh itu utang rokok sama saya, tapi saat ditagih mereka tidak mau bayar, dan saya malah ditempelengnya. Tetapi saya tidak putus asa dan terus bekerja,” ungkap Oso.
Saat usia 15 tahun ujar dia, lantas bekerja sebagai buruh angkut di pelabuhan. Dengan cara itu OSO mengaku bisa membelikan kain buat ibunya. Dan sejak itu ia terus berusaha, sampai akhirnya menuai sukses. “Berkat doa sang ibu dan kerja keras yang saya lakukan, jadi begini hasilnya,” ujar dia.
Selain itu, OSO juga mengingatkan bangsa Indonesia terus mendapat acaman dari bangsa asing. Mereka ingin menguasai potensi yang dimiliki Indonesia. “Karena itu para mahasiswa harus selalu waspada, terutama jebakan narkoba yang sengaja dimasukkan ke Indonesia, untuk merusak generasi muda,” pungkasnya.