Prabu Diaz & Dany Jaelani Membuka Kembali Sejarah Pejuang Tugu Pensil di Kota Cirebon

Tugu Pensil di Kota Cirebon tidak hanya merupakan sebuah monumen, tetapi juga simbol perjuangan dan semangat nasionalisme masyarakat Cirebon. Pada masa pra-kemerdekaan, tugu ini menjadi titik berkumpulnya para pejuang yang berjuang melawan penjajahan dan berusaha mencapai kemerdekaan Indonesia.

Peran Tugu Pensil dalam Perjuangan

Pada masa penjajahan Belanda dan kemudian Jepang, Cirebon merupakan salah satu kota penting di Jawa Barat karena letak geografisnya yang strategis sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan. Tugu Pensil, yang berdiri di kawasan Kejaksan, awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial sebagai simbol administrasi dan pendidikan. Namun, seiring dengan perkembangan gerakan nasionalisme, tugu ini berubah fungsi menjadi tempat berkumpulnya para pejuang kemerdekaan.

Titik Koordinasi dan Diskusi

Menjelang proklamasi kemerdekaan, banyak tokoh perjuangan dan pemuda Cirebon yang berkumpul di sekitar Tugu Pensil untuk berdiskusi dan merencanakan strategi perlawanan. Di bawah bayangan tugu, mereka menyusun rencana-rencana aksi yang berani untuk melawan penjajah. Tugu Pensil menjadi simbol harapan dan semangat juang bagi para pejuang, tempat di mana ide-ide kemerdekaan dan cita-cita bangsa bebas dari penjajahan didiskusikan dengan penuh semangat.

Tokoh-tokoh Pejuang

Beberapa tokoh penting dalam sejarah perjuangan di Cirebon sering berkumpul di sekitar Tugu Pensil. Mereka termasuk para pemimpin lokal, aktivis, dan pemuda yang berani mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan di Cirebon

Salah satu peristiwa penting yang terjadi di Cirebon adalah proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Kepala Rumah Sakit Kesambi atau Rumah Sakit Orange (kini menjadi RSUD Sunan Gunung Jati), dokter Sudarsono pada Rabu, 15 Agustus 1945, atau bertepatan dengan 7 Ramadan 1364 Hijriah. Proklamasi kemerdekaan ini lebih cepat dua hari dari proklamasi yang dibacakan oleh Sukarno-Mohammad Hatta di Jakarta.

Dokter Sudarsono dan para pejuang di Cirebon berinisiatif untuk mendeklarasikan kemerdekaan lebih awal sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah dan untuk memotivasi semangat kemerdekaan di kalangan rakyat Cirebon. Deklarasi ini dilakukan dengan penuh risiko, karena situasi saat itu masih sangat rawan dan penuh tekanan dari pihak kolonial.

Perjuangan dan Pengorbanan

Para pejuang yang berkumpul di Tugu Pensil tidak hanya berdiskusi, tetapi juga beraksi. Mereka mengorganisir demonstrasi, penyebaran pamflet, dan serangan-serangan kecil terhadap instalasi kolonial. Semua ini dilakukan dengan risiko besar, karena setiap aktivitas perlawanan bisa berujung pada penangkapan atau hukuman mati oleh penjajah.

Proklamasi dan Setelahnya

Ketika proklamasi kemerdekaan akhirnya dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, Tugu Pensil menjadi pusat perayaan bagi warga Cirebon. Para pejuang dan masyarakat berkumpul di sekitar tugu ini untuk merayakan kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata. Tugu ini menjadi saksi bisu dari kebahagiaan dan harapan baru bangsa Indonesia.

Warisan dan Peringatan

Hingga kini, Tugu Pensil masih berdiri kokoh di Kota Cirebon dan terus menjadi simbol perjuangan dan semangat nasionalisme. Setiap tahun, peringatan peristiwa penting, termasuk peringatan Proklamasi Kemerdekaan, diadakan di sekitar tugu ini. Pada tahun 2016, Prabu Diaz dan Dani Jaelani menginisiasi peringatan proklamasi yang pertama kali berkumandang di Tugu Pensil, menambah nilai sejarah dan pentingnya tugu ini bagi generasi muda.
Walau awalnya dicurigai dan tidak di respon oleh berbagai pihak institusi yang ada, kedua orang tokoh di era digital itu tetap berupaya untuk memperingatinya.
Sehingga terbuka lebarlah sejarah perjuangan di kota pangkal perjuangan Cirebon.
Akhirnya banyak pihak yang mengakui bahwa Prabu Diaz dan Dany Jaelani merupakan dua sosok pria yang perlu diajukan jempol dan julukan sebagai singa caruban penyuara kebenaran dalam menguat sejarah real Negara Indonesia.

Penutup

Tugu Pensil bukan hanya sebuah monumen, tetapi juga simbol dari semangat juang dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan di Cirebon. Kisah para pejuang yang berkumpul di sekitar tugu ini mengingatkan kita pada betapa berharganya kemerdekaan yang kita nikmati saat ini dan pentingnya menjaga semangat nasionalisme dan cinta tanah air.

Sumber
– Catatan sejarah lokal Cirebon
– Arsip nasional terkait perjuangan kemerdekaan di Cirebon

Ikhwan Jums

Jurnalist & Pendongeng Anak Cirenon serta Humas/Media Laskar Agung Macan Ali Nuswantara