Ransomware, Gerakan Teroris Anyar Bermedia Virus Komputer

Ragam116 Dilihat

Ransomware belakangan ini menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia. Hal itu terjadi usai virus komputer jenis Wanna Cry menyerang dua rumah sakit, Dharmais dan Harapan Kita, di Jakarta.

Namun setelah dipastikan, hanya rumah sakit Dharmais yang positif diserang virus tersebut. Sebetulnya seperti apa bahaya virus Wanna Cry?

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyampaikan serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting). Maka serangan ini, menurut Semuel, bisa dikategorikan sebagai teroris siber.

“Dengan adanya serangan siber ini kami minta agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia siber,” kata pria yang akrab disapa Semmy ini dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5).

Semmy menjelaskan serangan siber yang menyerang Indonesia berjenis ransomware. Ransomware adalah sebuah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban, dengan cara mengunci komputer korban atau meng-encrypt semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.

Tahun ini sebuah jenis ransomware baru telah muncul dan diperkirakan bisa memakan banyak korban.

“Ransomware baru ini disebut Wannacry. Wannacry ransomware mengincar PC berbasis windows yang memiliki kelemahan terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer tersebut,” paparnya.

Saat ini diduga serangan Wannacry sudah memakan banyak korban ke berbagai negara. Oleh karena itu penting untuk melakukan serangkaian tindakan pencegahan dan juga penanganan apabila terjadi insiden. (fjr)