KABUL – Bom bunuh diri dengan kekuatan hebat meluluhlantakkan kawasan kedutaan di Kabul, Afghanistan. Ledakan yang terjadi Rabu pagi waktu setempat itu berpusat di dekat kedutaan Inggris, Amerika, Prancis, dan Jerman yang berada dalam zona hijau atau green zone.
Aksi mematikan itu membunuh setidaknya 80 orang. Kementerian kesehatan Afghanistan mengatakan korban luka sampai saat ini mencapai 300 orang.
Para korban luka berjalan dan berlari menyelamatkan diri dengan tubuh berlumur darah. Sebagian besar dari mereka terluka di bagian kepala. Darah mengucur dengan deras. Seorang perempuan bahkan berjalan dengan salah satu jari tangan kirinya hampir putus.
Berdasar Najib Danish, juru bicara kementerian dalam negeri Afghanistan, ledakan disebabkan karena bom bunuh diri. ”Bom itu meledak sekitar 360 meter dari Kedutaan Jerman. Bom itu dibawa oleh truk pengantar air,” ujar jurnalis Jennifer Glasse.
Duta Besar Jerman Sigmar Gabriel mengatakan kalau serangan itu dilakukan saat kedutaan masih belum banyak orang. ”Serangan itu memang ditujukan bagi warga sipil dan mereka yang ada di Afghanistan untuk bekerja demi masa depan negara ini,” kata Gabriel.
”Serangan ini juga melukai karyawan kedutaan. Namun, karyawan lain dalam keadaan selamat,” sambungnya.
Jurnalis Wall Street Journal Jessica Donati mengatakan sebuah kendaraan penuh dengan peledak meledak di dekat pintu masuk zona hijau.
Ledakan itu juga melukai seorang karyawan Wall Street Journal dan semua jendela kantor media finansial itu hancur lebur.
Ledakan itu terjadi ketika semua orang bersiap kekantor dan terjadi hanya beberapa hari setelah Ramadan dimulai.
”Banyak orang ke kawasan ini adalah pekerja kedutaan atau markas militer,” kata Donati. ”Saya beruntung karena saya masih mandi ketika ledakan terjadi,” sambungnya.
Zona hijau berisi rumah-rumah kedutaan asing, institusi pemerintahan, dan kediaman pejabat tinggi serta keluarga mereka. Belum ada grup yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu